Kamu mungkin bertanya pada dirimu tentang dirimu. Keraguan dalam hatimu, tidak tahu di masa depan akan menjadi apa. Tapi jangan khawatir, aku punya pesan untukmu. Pesan ini untuk kamu yang merasa bodoh di akademik, atau bahkan kamu ingin menyerah dari cita-cita mu. Jadilah orang yang bermanfaat bagi sekitarmu. Aku bukan orang yang sudah tua, tetapi pengalamanku hidup cukup mengerti kenapa aku harus membuat tulisan-tulisan ini. Apakah kamu pernah merasa tidak berguna? Apakah kamu pernah ragu tentang sifatmu? Apakah kamu ragu telah menjadi insan yang sudah melakukan tugasnya dengan baik? Jangan pernah menyerah tentang hidup. Kamu merupakan orang terpilih, insan yang dipilih untuk menjalankan tugas di dunia ini. Kamu mungkin pernah melakukan tes mbti atau tes sejenisnya. Tetapi hal itu tidak akan membuatmu bisa selesai dari masalahmu. Kamu hanya mencari pelarian dari dunia sesungguhnya. Kamu pernah berada pada fase dimana kamu tidak bisa mengerti apa pun. Kelas terasa seperti kantin-kantin di universitas. Suasana ramai tak dirasakan oleh dirimu, kamu terdiam dan pikiran mu terasa sunyi karena tidak bisa mengerti apa-apa. Kamu bodoh!? Tidak!. Kamu tidak bodoh, biarkan batin mu istirahat sebentar, kamu hanya perlu belajar lagi. Kamu tahu? Saat aku masih di bangku SMP, aku sangat bodoh. Aku tidak mengerti apa pun tentang fisika, kimia, dan matematika. Semua yang berputar di kepalaku hanyalah lagu dan cerita-cerita khayalan ubun ubun nomor 30. Aku merasa tidak berguna, tidak bisa apa pun. Aku sama seperti mu, mungkin. Tapi aku tetap harus lanjut sampai lulus. Aku sempat merasa stress karena tidak mengerti. Hingga aku beranjak SMA. Seperti yang aku katakan, aku tidak paham sama sekali lengkung integral, persamaan linear 3 buah, ataupun reaksi campuran unsur-unsur kimia. Aku pernah menendang buku catatan kimiaku lalu membuangnya di selokan. Sungguh perbuatan sangat bodoh. Kamu tahu, hingga saatnya aku kenal dengan seseorang. Dia bukan cintaku, kok! Dia perempuan yang membuatku semangat untuk pertama kalinya mengerjakan matematika. Dia bertanya padaku tentang logaritma matematika. Mungkin jika aku saat itu masih smp, aku akan langsung menghapus nomornya karena malu. Tapi sisa sisa kepintaran ku semasa SD masih tersangkut, aku tak sengaja baru saja memecahkan masalah soal logaritma dasar. Aku terpana pada diriku. Ini mungkin saatnya diriku untuk belajar. Yap, aku langsung belajar. Aku berpikir dengan keras bagaimana bisa seseorang menyelesaikan masalah ini, meskipun hanya dasar saja, itu membuatku pusing. Tapi aku tidak menyerah, itu saja? Belum cukup!. Aku terus mencoba hingga mendahului anak-anak di kelas. Aku berhasil mendapat peringkat 1 di SMA semester 2 kelas 10. Aku tersadar. aku bukan bodoh, aku hanya malas belajar. Pesan dariku, jangan malas, dan gampang membenci sesuatu, bisa jadi kamu sangat menyukainya di kemudian hari. Tetap semangat dan jangan menyerah