Dedek "Ace" Zafran membuka map kertas yang sudah usang di atas meja kayu. "Kota Mati... tempat terakhir kasus ini," gumamnya sambil menatap garis merah yang berkelok-kelok di peta.Di sudut ruangan, Wawan "Gecko" Setiawan membersihkan senapan sniper-nya dengan gerakan terlatih. "Area ini zona bebas. Tidak ada aturan di sana," ujarnya tanpa menoleh. Masuk ke Wilayah Terlarang Mobil van tua mereka berhenti 2 km sebelum gerbang Kota Mati. Ace mengaktifkan detektor frekuensi. "Sinyal radio aktif di zona tengah," bisiknya sambil menunjukkan layar bergaris-garis. Gecko memeriksa teropong malam. "Dua penjaga di menara barat. Gerakan tidak teratur." Dengan isyarat tangan, mereka bergerak menyusuri selokan tua. Bau anyir air tergenang memenuhi udara. Seekor tikus besar berlarian di depan mereka. Gedung bank tua menjadi target mereka. Ace dengan cepat membobol sistem keamanan usang. "Tiga digit terakhir... 4-2-6," ujarnya sambil memutar dial safe deposit box. Peti besi terbuka. Tapi yang mereka temukan bukan dokumen yang diharapkan. "Vaksin?" Gecko mengangkat botol kecil berisi cairan biru. Ace membaca label yang sudah pudar. "Proyek Zeta... ini lebih besar dari yang kita duga." Jebakan Suara langkah kaki tiba-tiba menggema di lorong. Dua... tidak, empat orang mendekat. "Kita dikepung," desis Gecko sambil meraih pistol. Ace cepat mengetik kode di gadget-nya. "Mengaktifkan gangguan sinyal." Lampu tiba-tiba padam. Dalam kegelapan, mereka mendengar suara senjata dikokang. Pelarian Ledakan kecil mengguncang lantai dua. Gecko melemparkan granat asap ke koridor. "Jalur belakang!" teriaknya. Mereka berlari melewati gudang bawah tanah, air kotor menyembur dari pipa yang pecah. Ace tersandung tapi cepat bangkit. "Ada kendaraan di luar!" Mobil pick up tua mereka temukan di belakang gedung. Mesin meraung saat Gecko menekan pedal gas sampai dasar. Di markas sementara, Ace memandangi data yang berhasil mereka selamatkan. "Semua bermula dari sini," katanya sambil menunjukkan dokumen berstempel "RAHASIA". Layar komputer menyala dengan pesan anonim: "Kalian sudah melihat terlalu banyak." Gecko mengisi magasin barunya. "Artinya kita di jalur yang benar."