Text Practice Mode
Penemuan Komputer Pertama
created Sep 30th, 11:49 by MaduraDev
2
342 words
20 completed
0
Rating visible after 3 or more votes
00:00
Di suatu ruangan yang dipenuhi suara dentingan logam dan aliran kabel yang berkelok, Alan Turing duduk di depan mesin besar yang akan mengubah dunia. Tahun itu adalah 1944, di tengah Perang Dunia II. Inggris sedang menghadapi ancaman besar dari Jerman, dan Turing diberi misi untuk memecahkan kode mesin Enigma yang digunakan musuh untuk mengirim pesan rahasia.
Dengan wajah penuh konsentrasi, Turing menatap mesin yang dirancangnya, mesin yang disebut Colossus. Itu bukan komputer seperti yang kita kenal hari ini—bukan perangkat ramping yang bisa dibawa ke mana-mana—melainkan mesin besar yang memenuhi seluruh ruangan, dengan kabel, sakelar, dan lampu yang berkedip-kedip. Meski terlihat rumit dan sulit dipahami oleh orang biasa, di balik kesederhanaannya, mesin itu memegang kekuatan besar.
Turing percaya bahwa mesin ini bisa berpikir, meski banyak orang meragukan visinya. Setiap kali Colossus beroperasi, ia bekerja dengan kecepatan yang tidak bisa ditandingi oleh otak manusia, menganalisis ribuan kombinasi kode dalam waktu singkat.
Hari itu, saat mesin Colossus berputar, harapan membuncah di dalam hati Turing. Dia tahu, jika berhasil, mesin ini tidak hanya akan memecahkan kode Enigma, tetapi juga akan mengubah dunia. Teknologi yang diciptakannya akan menjadi fondasi dari komputer modern, sesuatu yang pada akhirnya bisa membantu orang di seluruh dunia, bukan hanya untuk perang, tapi untuk kehidupan sehari-hari.
Tiba-tiba, lampu di Colossus berkedip lebih cepat dari biasanya. Turing mendekat, jantungnya berdegup kencang. "Apakah ini momen itu?" pikirnya. Mesin terus bekerja, dan tiba-tiba—setelah beberapa detik yang terasa seperti selamanya—mesin itu berhenti.
Di layar, jawaban yang ditunggu-tunggu muncul. Pesan kode musuh berhasil dipecahkan. Alan Turing tersenyum lebar, tahu bahwa inilah titik balik. Bukan hanya bagi perang, tetapi bagi teknologi dan manusia. Dia baru saja menciptakan fondasi dari komputer pertama di dunia.
Meski Turing tidak pernah melihat bagaimana komputer akhirnya merasuki setiap aspek kehidupan modern, jasanya tetap hidup. Mesin-mesin besar itu mungkin telah digantikan oleh perangkat kecil di saku kita, tetapi semangat penemuannya, hasratnya untuk menciptakan mesin yang bisa berpikir, tetap menjadi warisan yang tak ternilai.
Di ruangan sunyi itu, tanpa tepuk tangan atau sorakan kemenangan, Alan Turing mengubah dunia dengan satu penemuan yang kelak membuat segalanya mungkin.
Dengan wajah penuh konsentrasi, Turing menatap mesin yang dirancangnya, mesin yang disebut Colossus. Itu bukan komputer seperti yang kita kenal hari ini—bukan perangkat ramping yang bisa dibawa ke mana-mana—melainkan mesin besar yang memenuhi seluruh ruangan, dengan kabel, sakelar, dan lampu yang berkedip-kedip. Meski terlihat rumit dan sulit dipahami oleh orang biasa, di balik kesederhanaannya, mesin itu memegang kekuatan besar.
Turing percaya bahwa mesin ini bisa berpikir, meski banyak orang meragukan visinya. Setiap kali Colossus beroperasi, ia bekerja dengan kecepatan yang tidak bisa ditandingi oleh otak manusia, menganalisis ribuan kombinasi kode dalam waktu singkat.
Hari itu, saat mesin Colossus berputar, harapan membuncah di dalam hati Turing. Dia tahu, jika berhasil, mesin ini tidak hanya akan memecahkan kode Enigma, tetapi juga akan mengubah dunia. Teknologi yang diciptakannya akan menjadi fondasi dari komputer modern, sesuatu yang pada akhirnya bisa membantu orang di seluruh dunia, bukan hanya untuk perang, tapi untuk kehidupan sehari-hari.
Tiba-tiba, lampu di Colossus berkedip lebih cepat dari biasanya. Turing mendekat, jantungnya berdegup kencang. "Apakah ini momen itu?" pikirnya. Mesin terus bekerja, dan tiba-tiba—setelah beberapa detik yang terasa seperti selamanya—mesin itu berhenti.
Di layar, jawaban yang ditunggu-tunggu muncul. Pesan kode musuh berhasil dipecahkan. Alan Turing tersenyum lebar, tahu bahwa inilah titik balik. Bukan hanya bagi perang, tetapi bagi teknologi dan manusia. Dia baru saja menciptakan fondasi dari komputer pertama di dunia.
Meski Turing tidak pernah melihat bagaimana komputer akhirnya merasuki setiap aspek kehidupan modern, jasanya tetap hidup. Mesin-mesin besar itu mungkin telah digantikan oleh perangkat kecil di saku kita, tetapi semangat penemuannya, hasratnya untuk menciptakan mesin yang bisa berpikir, tetap menjadi warisan yang tak ternilai.
Di ruangan sunyi itu, tanpa tepuk tangan atau sorakan kemenangan, Alan Turing mengubah dunia dengan satu penemuan yang kelak membuat segalanya mungkin.
saving score / loading statistics ...