Di dalam kerajaan tersembunyi di bawah gunung, tinggallah seorang dwarf bernama Thordin, yang terkenal sebagai penempa terbaik di seluruh tanah Dwarf. Di malam-malam yang penuh misteri, ketika sinar rembulan menembus masuk melalui celah-celah batu, Thordin sering kali duduk di dekat perapian di ruang kerjanya yang gelap. Thordin bukanlah dwarf yang besar, tetapi dia memiliki keahlian yang luar biasa dalam menempa logam. Ketelitiannya dalam memukul palu dan mengendalikan api membuatnya dihormati oleh seluruh komunitasnya. Namun, keahliannya yang paling dihormati adalah kemampuannya dalam menciptakan senjata-senjata magis yang memancarkan kekuatan sejati dalam cahaya rembulan. Pada suatu malam yang cerah, ketika rembulan terbit dengan gemilangnya, Thordin mendapatkan pesanan dari Raja Dwarf untuk menciptakan pedang suci yang mampu menembus kegelapan. Dengan hati-hati, dia memilih logam-langit yang langka, yang hanya bisa ditemukan di dalam gua yang dalam dan berbahaya. Saat bulan mencapai puncaknya di langit, Thordin mulai bekerja. Kilatan api dan bunyi palu yang berdentang menggema di sepanjang lorong-lorong bawah tanah. Dia bekerja tanpa lelah, terinspirasi oleh kecantikan dan kekuatan sinar rembulan yang menyinari tempat kerjanya. Akhirnya, setelah malam-malam lamanya bekerja, pedang suci itu selesai. Kilauan biru yang samar menghiasi bilahnya, dan setiap goresan tampak seperti jejak sinar rembulan yang tertangkap di dalamnya. Ketika Thordin menyerahkan pedang itu kepada Raja Dwarf, sinar rembulan memantul dari mata Raja saat dia mengangkat pedang itu ke udara, memberkati karya masterpiece Thordin. Dari malam itu, Thordin dihormati sebagai penempa yang paling dihormati di seluruh kerajaan. Setiap kali bulan purnama muncul di langit, cerita tentang keajaiban Thordin yang dilakukan di bawah sinar rembulan akan diceritakan kembali, membangkitkan kagum dan kekaguman di antara semua dwarf di tanah mereka.