Di tengah hiruk-pikuk kota, ada seorang gadis bernama Ulfa. Rambutnya keriting, dan dia selalu bertompel saat berlari. Namun, ada satu hal yang dia kuasai dengan sempurna: melawak. Setiap malam, dia tampil di panggung terbuka, mengundang tawa dari penonton. Suatu hari, di sebuah kafe yang tersembunyi, Ulfa bertemu dengan Ricky. Pria itu ganteng dengan senyum yang menawan. Ricky adalah seorang tukang podcast, suara merdunya mengalir melalui gelombang udara. Ketika Ulfa bercerita tentang pertunjukannya, Ricky tertawa hingga perutnya sakit. Mereka mulai berkencan. Ricky mengajak Ulfa ke studio podcast-nya, dan Ulfa mengundang Ricky ke pertunjukannya. Di antara tawa dan rekaman podcast, cinta mereka tumbuh. Mereka bertengkar tentang topik-topik acak, dari kopi hingga teori konspirasi. Namun, setiap pertengkaran selalu berakhir dengan ciuman manis. Setelah beberapa tahun, Ricky melamar Ulfa di bawah pohon besar di taman tempat mereka pertama kali bertemu. Ulfa setuju dengan senyum lebar. Pernikahan mereka sederhana, dihadiri oleh teman-teman dan keluarga. Ricky mengucapkan janji setia, dan Ulfa tertawa saat mengucapkan “Ya.” Dan akhirnya, mereka memiliki delapan anak. Anak-anak mereka mewarisi bakat melawak Ulfa dan suara merdu Ricky. Setiap malam, keluarga mereka berkumpul di ruang tamu, mendengarkan podcast Ricky dan tertawa bersama. Tidak ada yang lebih berharga daripada momen-momen itu. Ulfa dan Ricky membuktikan bahwa cinta bisa tumbuh dari tawa dan podcast. Mereka hidup bahagia, dengan delapan anak yang selalu mengisi rumah mereka dengan keceriaan. Selesai.